Kamis, 03 Februari 2011

Ancaman Worm Stuxnet

Hampir semua perusahaan antivirus menempatkan Stuxnet sebagai ancaman masa depan yang bisa memicu perang dunia maya. Bagaimana tidak, virus tersebut punya kemampuan menyusup ke mesin industri dan berpotensi mengacau fasilitas penting yang dikenadalikan pembuatnya dari jarah jauh. Kasus terakhir adalah serangan Stuxnet ke fasilitas nuklir Iran.

Namun, di samping menembus keamanan platform berbasis SCADA buatan Siemens yang biasa digunakan di mesin-mesin industri, Stuxnet juga dilaporkan menyerang komputer berbasis Windows. Perusahaan solusi keamanan dari Indonesia, Vaksincom, mencatat serangan Stuxnet ke komputer pribadi berbasis Windows Vista dan Windows 7.

Serangan tersebut menyebabkan komputer menjadi tidak berfungsi normal dan yang pasti bakal mengganggu kegiatan penggunanya. Belum lagi, kalau malware (malicious software) atau software berbahaya ini mengacak-acak data atau mencuri informasi penting dari komputer Anda. Nah, sebelum menyesal karena terlambat mengenali infeksi malware ini, ketahui tanda-tandanya.

Gejala & Efek Virus

Beberapa gejala yang terjadi jika komputer Anda sudah terinfeksi Stuxnet yaitu:

1. Install driver baru (replace driver lama) Saat Worm Stuxnet sudah menginfeksi, worm akan mencoba menghapus drive dari Realtek atau Jmicron dan menggantinya dengan driver yang baru versi worm Stuxnet. Stuxnet menginstall driver menggunakan 2 file virus yaitu : MRXCLS.SYS dan MRXNET.SYS.

2. Mematikan aktivitas Print Share Worm menginjeksi file spoolsv, sehingga aktivitas print (cetak data) menjadi terhenti. Komputer yang terinfeksi tidak akan bisa melakukan print. Sebagai ganti dari aktivitas print tersebut worm membuat 2 file yaitu :

- C:-WINDOWS-system32-winsta.exe (file utama worm Stuxnet) - C:-WINDOWS-system32-wbem-mof-sysnullevnt.mof

3. Low Disk Space Akibat dari aktivitas print yang terus dipaksakan, membuat file Winsta akan terus membengkak sehingga membuat space hardisk anda menjadi habis dan tentunya akan mendapat sebuah peringatan Low Disk Space dari sistem Windows.

4. Tidak bisa menyimpan data atau menjalankan program tertentu. Karena file Winsta yang bertambah besar dan membuat space harddisk anda berkurang, menyebabkan anda tidak bisa menyimpan data. Selain itu program/aplikasi pun tidak bisa dijalankan karena membutuhkan cache (ruang penyimpan) yang semuanya dihabiskan oleh file Winsta yang membengkak.

5. Membuat komputer hang/lambat dan bahkan koneksi jaringan menjadi terputus. File sistem Windows yang akan menjadi sasaran injeksi worm Stuxnet yaitu :

- C:-WINDOWS-system32-svchost.exe (file sistem yang berhubungan dengan koneksi jaringan, dengan menginjeksi akan membuat jaringan terputus) - C:-WINDOWS-system32-lsass.exe (file sistem yang berhubungan dengan aktivitas komputer, dengan menginjeksi akan membuat komputer hang/lambat).

6. Melakukan koneksi ke Remote Server Worm Stuxnet melakukan koneksi ke Remote Server untuk melakukan pengiriman informasi yang dibutuhkan pada Remote Server. Remote Server yang digunakan yaitu :

- www.premierfutbol.com - www.todaysfutbol.com

7. Membuat file Scheduled Task Cara yang sama dilakukan oleh Conficker, worm Stuxnet juga membuat file scheduled task agar dapat aktif dan menginfeksi komputer.

File Worm Stuxnet

Saat worm Stuxnet dijalankan, worm akan menginjeksi beberapa file sistem Windows yaitu :

- C:-WINDOWS-system32-lsass.exe

- C:-WINDOWS-system32-svchost.exe

- C:-WINDOWS-system32-spoolsv.exe

Selain itu juga membuat 2 file driver yaitu :

- C:-WINDOWS-system32-driver-mrxcls.sys

- C:-WINDOWS-system32-driver-mrxnet.sys

Dan beberapa file konfigurasi yaitu :

- C:-WINDOWS-inf-oem6c.pnf

- C:-WINDOWS-inf-oem7a.pnf

- C:-WINDOWS-inf-mdmeric3.pnf

- C:-WINDOWS-inf-mdmcpq3.pnf

Serta 2 file yang lain yaitu:

- C:-WINDOWS-system32-KERNEL32.DLL.ASR.xxx atau SHELL32.DLL.ASR.xxx

- C:-addins-DEFRAG[angka_acak].TMP

Selain itu membuat file schedule task yaitu :

- C:-WINDOWS-Tasks-At1.job

Saat menginfeksi file spoolsv.exe, worm membuat 2 file kembali yaitu :

- C:-WINDOWS-system32-winsta.exe (file inilah yang jika aktif akan semakin mengembang / membengkak ukurannya)

- C:-WINDOWS-system32-wbem-mof-sysnullevnt.mof

Selain itu pada removable disk/drive akan membuat beberapa file yaitu :

- Autorun.inf

- Copy of Shortcut.lnk

- Copy of Copy of Shortcut.lnk

- Copy of Copy of Copy of Shortcut.lnk

- Copy of Copy of Copy of Copy of Shortcut.lnk

- ~WTR[angka_acak].tmp

-~WTR[angka_acak].tmp

Modifikasi Registry

Beberapa modifikasi registry yang dilakukan oleh worm Stuxnet antara lain sebagai berikut :

- Menambah Registry

HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-CurrentControlSet-Services-MRxCls HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-CurrentControlSet-Services-MrxNet HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-ControlSet001-Services-MrxNet HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-ControlSet001-Services-MRxCls HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-CurrentControlSet-Enum-Root-LEGACY_MRX HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-CurrentControlSet-Enum-Root-LEGACY_MRXNET HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-ControlSet001-Enum-Root-LEGACY_MRXCLS HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-ControlSet001-Enum-Root-LEGACY_MRXNET

Metode Penyebaran

Beberapa cara worm Stuxnet melakukan penyebaran yaitu sebagai berikut :

- Removable drive / disk Metode ini adalah metode yang umum dilakukan oleh para pengguna komputer. Worm (memanfaatkan celah autoplay) membuat beberapa file agar menginfeksi komputer yaitu :

1. Autorun.inf

2. Copy of Shortcut.lnk

3. Copy of Copy of Shortcut.lnk

4. Copy of Copy of Copy of Shortcut.lnk

5. Copy of Copy of Copy of Copy of Shortcut.lnk

6. ~WTR[angka_acak].tmp

7. ~WTR[angka_acak].tmp

Selain itu, dengan memanfaatkan celah keamanan MS10-046 (Windows Icon handler) maka file shortcut/LNK akan langsung dieksekusi pada saat drive tersebut diakses.

- Jaringan Metode ini dengan memanfaatkan celah keamanan dari sistem Windows yaitu :

1. MS08-067 (Windows Server Service), seperti hal-nya Conficker memanfaatkan celah ini dengan melakukan akses C$ dan ADMIN$

2. MS10-061 (Windows Print Spooler), memanfaatkan printer sharing worm menginfeksi pengguna komputer yang mencoba akses ke printer server.


Sumber: kompas.com

Jumat, 28 Januari 2011

Membedakan antara 4 core dan 8 core AMD

Ini baru rumor, AMD akan menempatkan nama baru procesor FX menjadi 2. Nama procesor baru diperuntukan bagi seri Bulldozer. AMD sudah lama absen mengeluarkan seri procesor baru, kecuali seri FX dengan tambahan Black Edition untuk tipe unlock procesor.

Kuartal 2 tahun , AMD membagi 2 model procesor. AMD Vision Black FX dan Ultimate Vision FX, Vision Black ditujukan bagi 4 - 6 core procesor, sedangkan Ultimate Vision untuk 8 core.
Belum ada informasi lebih lanjut dengan seri procesor baru AMD mendatang tersebut. Jika rumor ini benar, dipastikan ke 2 nama diatas masuk jajaran seri procesor premium

Model pertama Zambezi dengan 8 core TDP 95-125W, L3 8MB
Kuartal 2 tahun 2011, isunya AMD siap mengeluarkan 6 core dengan 8MB L3 dan 4 core L3 4MB.

Kedua model memiliki fitur TurboCore 2.0, dual channel DDR3 dengan kecepatan memory DDR 1866Mhz.
Semuanya kompatibel dengan socket AM3+

8 Core Zambezi memiliki modul dual core Bulldozer, isunya memiliki 2 MB share pada L2 dan 8MB untuk L3. Total L2 dan L3 menjadi 16MB. 77% meningkat dari tipe 6 core yang hanya memiliki 9MB cache memory.

Umur Harddisk Studi Dari Storelab

Sebuah studi dari Storelab, sebuah perusahaan perbaikan data baru baru ini mengeluarkan informasi penting tentang umur harddisk. Data dikumpulkan dalam jangka waktu lama, sesuai dengan pemakaian dan kerusakan harddisk yang mereka temukan.

Laporan ini menjadi kontroversi mengingat banyak harddisk cacat atau rusak yang dibuat oleh vendor pabrikan, dan pentingnya data yang disimpan pada harddisk computer.

Penguna computer, khususnya pembeli computer secara lengkap tidak pernah tahu apa merek harddisk yang mereka gunakan. Terkadang banyak pembeli terbuai dengan masa garansi yang panjang, dan menjamin bahwa harddisk mereka akan digantikan bila rusak. Harddisk rusak akan diganti, bagaimana dengan nasib data penting. Bisa dijawab oleh produsen harddisk "
tanyakan pada rumput yang bergoyang".

Harddisk untuk home PC mungkin akan kehilangan data penting seperti file musik atau foto yang menjadi koleksi pribadi. Tetapi bagi kalangan profesional, data penting yang dibuat berbulan bulan bisa saja hilang oleh rusaknya harddisk.

Berapa lama umur harddisk bisa bekerja. Jawabannya tidak pernah sama. Satu vendor umumnya bisa mencapai 3.5 tahun, tetapi ada yang lain hanya sampai 1.5 tahun. Kapasitas dan model membedakan kualitas sebuah dan umur pemakaian sebuah harddisk.

Tentang produsen pembuat harddisk, pemakai, persentasi kerusakan dan umur pemakaian

Secara umum ada 6 produsen besar pembuat harddisk yaitu Fujitsu / Toshiba, Hitachi, Samsung, Seagate, dan Western Digital.

Pada penelitian dilakukan dari 4000 unit harddisk lebih dengan format 3.5 dan 2.5 inch. Storelab melakukan perbandingan dari data yang dikumpulkan sesuai klasifikasi produk, merek dan kapasitas serta model.

Menurut iSuppli , pemakaian harddisk pada pasar computer. Seagate memimpin penjualan harddisk Dunia, di ikuti oleh Western Digital



Menurut data Storelab yang didapat dari catatan kerusakan harddisk yang ada pada mereka. Kerusakan harddisk terbesar terjadi pada produk terbesar yaitu Seagate yang memimpin penjualan harddisk di Dunia. Hampir 2x lipat dari pangsa pasar harddisk yang ada, setara 31%

Walaupun pemakaian harddisk di Rusia hanya berjumlah 40% saja dari seluruh merek harddisk Seagate. Tetapi kerusakan harddisk dari produsen lain jauh lebih rendah, seperti Hitachi dan Western Digital hanya tercatat 11% dibawahnya.

Dibawah ini menurut data statistik kerusakan harddisk menurut persentasi. Probabilitas dari angka dibawah ini menunjukan semakin besar jumlah harddisk yang rusak yang di dapat oleh StoreLab



Indikator kedua digunakan menurut umur pemakaian dan berapa lama harddisk mampu bekerja sebelum rusak.

Perancang harddisk seperti Insinyur pembuat harddisk boleh mengatakan harddisk mereka mampu bekerja bertahun tahun bahkan puluhan tahun. Tetapi kesimpulan yang mereka lakukan hanya dilakukan berdasarkan angka, dan bukan test sebenarnya. Mengingat tidak mungkin sebuah harddisk baru dijual setelah dilakukan uji coba bertahun tahun untuk mendapatkan angka MTBF.

Apa yang mengejutkan dari data yang di dapat oleh StoreLab. Harddisk ternyata ada yang umurnya hanya 1.5 tahun saja. Sedangkan terlama bekerja dari merek Hitachi dan Western Digital, mampu bekerja sampai 3.5 tahun sebelum terindikasi rusak.

Dari merek Seagate hanya tipe 7200.10 yang mampu bekerja lebih dari 3 tahun. Samsung dan Toshiba/Fujitsu juga bernasib sama, hanya bekerja dalam waktu 1.5 sampai 2 tahun saja dan masuk ke StoreLabs untuk dilakukan forensik data.





Kesimpulan dari data kerusakan masing masing harddisk

Seagate
Seagate 500GB sampai 1.5TB tipe Barracuda 7200.11. Mencapai kerusakan 65% dari harddisk yang masuk ke StoreLab untuk diperbaiki atau diselamatkan datanya. Kerusakan terbesar pada Seagate 7200.11 terjadi pada Firmware yang rusak dengan menampilkan code 000000CC.
Seagate tipe 7200.10, lebih tangguh dari 7200.11. Kerusakan hanya mencapai 35%.
Kerusakan harddisk terjadi pada drive motor, khususnya pada as roda. Semakin besar jumlah platter akan memperpendek umur motor harddisk. Dan berakhir dengan matinya harddisk.
Harddisk yang kerjanya berlebihan dan terus menerus, menjadi satu kategori dari penyebab harddisk mati. Tanda tanda harddisk mengalami kerusakaan pada bagian drive motor, harddisk akan mengeluarkan bunyi semakin keras dan bising ditambah getaran berlebihan.
Seagate mencoba memperbaiki teknologi harddisk seri 7200. Dan mengeluarkan 7200.12 yang lebih handal.

Western Digital
Harddisk 500GB ternyata tahan sampai 3.5 tahun. Sisanya sebesar 41% rusak adalah tipe 500GB keatas.Karena konstruksi platter lebih banyak biasanya lebih rentan rusak. Bahkan beberapa model rusak sebelum berumur 2 tahun.
Ciri dari kerusakan Western Digital terletak ketika proses penulisan dan pembacaan data pada piring platter harddisk. Yaitu pada head harddisk yang rusak, dan menjadi ciri dari harddisk Western Digital.
Kondisi lain adalah suhu harddisk. Kerusakan terjadi bila harddisk harus bekerja pada suhu 45 derajat lebih. Harddisk menjadi kepanasan.
Western digital membuat harddisk dengan daya tahan gunjang lebih baik. Membuat sistem poros motor yng dibuat terpisah dengan penutup harddisk. Jangan pernah menutup lubang pada harddisk Western Digital. Secara unit, harddisk Western Digital memang handal. Termasuk unit elektronik dan mekanik yang digunakan.

Fujitsu / Toshiba dan Samsung
Sebagian besar model yang diperiksa untuk format 2.5 inch, khususnya harddisk untuk notebook. Rata rata umur harddisk dari 2 produsen ini mencapai 2 tahun.
Masalah paling umum pada Toshiba / Fujitsu adalah penjepit tiang as drive dalam bentuk bantalan yang rusak karena umur pemakaian. Karena penutup yang ada sangat tipis terkikis, dan cairan pelumas terjadi penguapan. Hal ini membuat gesekan pada socket, lalu pecah dan mengerogoti bagian as roda.
Kerusakan lain terjadi ketika head drive mulai mengesek dan merusak platter harddisk, sehingga harddisk rusak atau bad sector. Cirinya mudah, akan terdengar dengunan kecil seperti samar samar., lalu harddisk tidak akan terditeksi lagi oleh BIOS computer. Pastinya data didalam harddisk tidak dapat dibaca, alias hilang. Hal ini umumnya menjadi kejadian pada harddisk Samsung.

Dari 4 merek besar, harddisk terhandal adalah Hitachi.
Hal ini dikemukakan oleh StoreLab. 200 harddisk yang diterima dan diminta diperbaik menjadi catatan perusahaan perbaikan harddisk ini. Dan tidak satupun mengalami kegagalan kerja karena disain harddisk Hitachi sendiri.

  • Semua kerusakaan yang ditemukan adalah kesalahan dari si pemakai.

Tetapi jangan menjadikan patokan bahwa data StoreLab menjadi paduan dalam memilih harddisk. Karena banyak faktor lain yang tidak terlihat oleh masyarakat umum. Angka kerusakan harddisk bisa lebih kecil atau bisa lebih besar lagi Mengingat penelitian ini dilakukan di negara Eropa timur , yang umumnya lebih dingin dan produk yang ada hanya dipasarkan dinegara tersebut.

Angka tersebut adalah kumpulan dan penelitian yang dilakukan oleh StoreLab atas harddisk rusak dan dicoba untuk dilakukan penyelamatan data oleh mereka.


Mengamankan kinerja harddisk agar bekerja lebih lama.

  • Hindari harddisk bekerja pada suhu panas tinggi.
  • Tidak menempatkan harddisk bekerja pada kondisi buruk, seperti tata letak harddisk yang sembarangan didalam computer atau botebook.
  • Mengunakan komponen anti getar untuk melindungi harddisk anda.
  • Bila perlu dipasangkan suhu sensor untuk memonitor panas harddisk.
  • Selalu menyediakan harddisk backup untuk cadangan data, bila data anda memang penting.
  • Ketahui kelemahan produk dari masing masing produsen.

Rabu, 26 Januari 2011

10 Ancaman Teratas Setahun Terakhir




Pertumbuhan varian-varian threat atau ancaman dari virus komputer dan sejenisnya makin canggih dan meluas. Tidak hanya ditujukan untuk satu platform saja, tetapi ke sistem operasi lain selain Windows. Hal ini menjadi penyebab bertambahnya kesibukan terkait dengan dunia maya.

Level pertumbuhan ancaman dalam berbagai bentuk mencapai tingkat yang tinggi dan nyaris membahayakan kehidupan manusia bahkan diprediksi akan memicu cyber war. Virus Stuxnet, misalnya, masuk ke sistem SCADA yang biasa dipakai di berbagai fasilitas infrastruktur seperti sistem otomasi pembangkit listrik, mesin industri, dan sebagainya. Bahkan, Stuxnet menyusup pula ke kantor fasilitas nuklir Iran dan berpotensi satu kekeliruan kecil saja mungkin dapat memicu bahaya nuklir.

Berikut ini adalah 10 malware teratas yang bergentayangan di jagat maya Indonesia yang berhasil terdeteksi oleh ESET Threat Sense Lab. Mungkin salah satu di antaranya menginfeksi komputer kita.

1. Win32/Conficker.AA Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,85%

Win32/Conficker.AA adalah worm yang menyebar lewat folder bersama dan perangkat media bergerak. Worm ini masuk ke komputer dengan memanfaatkan kerentanan pada Server Service. Setelah Conficker.AA berhasil, komputer pengirim akan melakukan kontrol secara remote terhadap komputer korban yang telah terinfeksi lalu men-download.

2. Win32/Conficker.AE Persentase Deteksi Tahun 2010: 6,76%

Win32/Conficker.AE adalah worm yang juga merupakan salah satu varian dari Conficker.AA, dengan modus operandi penyebarannya menyerupai cara penyebaran Conficker.AA

3. Win32/Agent Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,48%

Menurut deskripsi ESET NOD32 hasil deteksi malware ini sebagai malware generic, yang dikenal dikalangan keluarga besar malware dengan kemampuannya mencuri data milik user dari PC yang terinfeksi. Untuk melakukan hal tersebut malware biasaya akan menperbanyak dirinya kemudian menempatkan diri di dalam folder temporary dan menambahkan keys pada registry yang serupa dengan file malware tersebut atau mirip dengan file-file hasil meng-copy diri secara random itu tadi lalu menempatkan diri di folder-folder sistem operasi yang lain sehingga malware bisa "bekerja" di setiap kali sistem tersebut melakukan start up.

Malware tersebut mampu bermutasi menjadi serangkaian threat lain, penyebarannya melalui serangkaian perantara sehingga hampir tidak mungkin menghapusnya hanya dengan menggunakan satu cara saja. Untuk mencegahnya, gunakan perangkat keamanan yang baik dengan kelengkapan anti-malware, jangan lupa untuk selalu mem-patch, disable Autorun, dan yang tidak kalah penting adalah, pikir baik-baik sebelum anda meng-klik sesuatu.

4. Win32/Conficker.Gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 3,26%

Win32/Conficker.Gen adalah salah satu varian dari Conficker yang memiliki kesamaan modus operandi dalam menginfeksi komputer korban. Demikian pula kerentanan yang dimanfaatkan juga sama yaitu kerentanan pada Server Service.

5. Win32/Conficker.X Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,97%

Threat yang satu ini adalah worm yang menyerang komputer jaringan dan menyebar dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows keluaran Microsoft. Kerentanan tersebut secara spesifik pada RPC subsystem dan dapat dimasuki secara remote oleh penyerang. Penyerang tersebut dapat melancarkan serangannya dengan tanpa menggunakan identitas yang valid. Threat ini mampu melakukan kontak dengan web server untuk men-download program-program jahat yang lainnya dengan menggunakan nama domain yang belum resmi.

6. Win32/VB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,74%

Worm Win32.VB dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic dan mampu menyebar dengan cepat, tetapi masalah yang ditimbulkan tidak besar. Threat ini biasanya bekerja untuk menyebarkan spam. Karena risiko yang ditimbulkan tidak besar itulah, sebagian besar kasus Win32/VB bisa ditangani sendiri oleh user dengan menggunakan perangkat keamanan antivirus atau menghentikan pergerakannya di corporate gateways. Malware buatan dalam negeri banyak termasuk dalam jenis ini.

7. INF/Conficker Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,14%

INF/Conficker adalah file autorun.inf yang menyebarkan worm Conficker. Hasil deteksi juga digunakan untuk mengurai serangkaian malware yang menggunakan file autorun.inf sebagai cara untuk masuk dan menginfeksi personal computer. File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan run secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk) dan perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.

8. Win32/Alman.NAB Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,08%

Virus yang menginfeksi file-file .EXE, dan menyebar melalui media yang dipakai secara bersama dalam sebuah jaringan komputer. Saat virus aktif, virus akan men-download program-program jahat lainnya. Virus ini juga bersifat rootkit. Virus akan menyembunyikan baik proses maupun file-file yang berhubungan dengan virus tersebut. Win32/Alman.NAB juga memiliki nama lain yaitu : Downloader.Agent.LZM, Trojan.DL.Agent.UJE, Virus:W32/Alman.B, W32/Almanahe, W32/QQPass.ADW.worm, W32/Rectix.A

9. Win32/Stuxnet.A Persentase Deteksi Tahun 2010: 2,02%

Win32/Stuxnet.A adalah worm yang menyebar luas lewat perangkat media bergerak. Modus operandi penyebaran worm ini juga dengan memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi dari komputer yang dijadikan target serangan. Kerentanan yang dimanfaatkan adalah pada CVE-2010-2568. Stuxnet adalah salah satu jenis malware dengan target tertentu (targeted malware) yang cukup populer di tahun 2010 karena mentargetkan pada sistem otomatisasi SCADA yang banyak digunakan di industri.

10. INF/Autorun.gen Persentase Deteksi Tahun 2010: 1,91%

Deteksi terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan serangkaian malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk mengonfirmasi komputer-PC target yang berhasil diserang. File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan run secara saat perangkat bergerak (misal USB flash disk dan perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows.